BEASISWA RISET DI PRANCIS UNTUK PENELITI MUDA

Kementerian Eropa dan Urusan Luar Negeri Prancis (MEAE) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Innovasi Prancis (MESRI) menyelenggarakan sebuah program untuk para peneliti muda yang ingin melakukan riset mereka di Prancis sebagai bagian dari pendekatan “One Health”.
MOPGA 4: Program beasiswa penelitian di Prancis untuk peneliti muda (40 beasiswa)
Deskripsi program beasiswa riset di Prancis untuk peneliti muda (dalam bahasa Inggris atau bahasa Prancis):
- Judul proyek penelitian
- Kata kunci (6)
- Resume (maksimal 2.000 karakter)
- Latar belakang dan motivasi (maksimal 2.000 karakter)
- Tujuan penelitian (maksimal 2.000 karakter)
- Metodologi dan kalender kerja riset (maksimal 4.500 karakter)
- Relasi antara proyek penelitian dan ruang lingkup ilmiah One Health (maksimal 2.000 karakter)
- Kolaborasi dan/atau dampak proyek penelitian terhadap negara asal peneliti (maksimal 2.000 karakter)
SIAPA SAJA YANG BISA MENDAFTAR?
Semua peneliti asing yang mendapatkan ijazah doktor kurang dari 5 tahun yang lalu, diperbolehkan mendaftarkan diri untuk mengikuti program beasiswa ini. Semua kewarganegaraan diperbolehkan, kecuali Prancis.
Sebanyak 40 beasiswa akan diberikan kepada peneliti-peneliti muda terpilih untuk periode 12 bulan terhitung sejak Januari 2022.
Penerima beasiswa akan mendapatkan manfaat sbb.:
-
Uang saku bulanan 2.500 euro
-
Uang untuk tempat tinggal 500 euro
-
Asuransi sosial
-
Mutuelle
Penerima beasiswa dan lembaga tuan rumah akan menandatangani surat perjanjian penelitian, di dalamnya akan dirinci fasilitas-fasilitas yang disediakan pihak laboratorium agar peneliti dapat melakukan risetnya dengan baik dan lancar.
TEMA PENELITIAN: PENDEKATAN TRANSDISIPLIN “ONE HEALTH”
1. Perimeter ilmiah
Konsep “One Health” menjanjikan sebuah pendekatan terintegrasi dan sistemik terkait kesehatan manusia, hewan dan ekosistem di tingkat lokal, nasional ataupun global. Pendekatan ini memungkinkan kita untuk memperoleh pengetahuan mengenai sebab-sebab berikut segala konsekuensi dari evolusi dan cara bagaimana masyarakat kita berfungsi (dalam konteks demografi, mobilitas, kondisi ekonomi, gaya hidup, kesejahteraan dan kesehatan publik), perubahan-perubahan lingkungan global, termasuk perubahan iklim dan penyusutan keanekaragaman hayati, serta proliferasi berbagai penyakit baru. “One Health” juga dapat mempengaruhi arah kebijakan publik dalam hal pencegahan dan inovasi di bidang kesehatan dalam konteks ekonomi dan sosial budaya yang beragam, serta secara khusus, bertujuan untuk menganalisis masalah kesehatan, pengelolaan lingkungan dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati secara komprehensif. Dengan begitu, beragam penyakit baru yang berpotensi menjadi pandemi dapat diprediksi dan direspon secara lebih baik lagi.
Sebagai contoh adalah pandemi Covid-19 yang sedang kita hadapi sekarang ini. Pandemi yang berdampak terhadap masyarakat global ini tidak hanya menyentuh masalah kesehatan, tetapi juga kondisi sosial ekonomi masyarakat: kehilangan pendapatan, memburuknya kerawanan pangan dan kasus-kasus malnutrisi di dunia. Penyebabnya bermacam-macam dan melampaui bidang virologi dan epidemiologi; konsekuensinya melampaui bidang kesehatan masyarakat. Pendekatan seperti ini juga memungkinkan untuk mempertimbangkan kesenjangan sosial-ekonomi di berbagai skala ruang dan waktu. Kesenjangan ini tidak hanya menyangkut akses ke sistem kesehatan, kapasitas sistem perawatan kesehatan, dan memperparah kerentanan populasi manusia dan hewan, namun juga kerentanan ekosistem dalam menghadapi perubahan lingkungan.
Faktanya, tidak mungkin lagi berbicara tentang kesehatan manusia dan kesehatan hewan tanpa memperhatikan lingkungan tempat makhluk hidup berevolusi. Sekarang jelas bahwa solusi hanya dapat ditemukan berdasarkan hasil penelitian multidisiplin (kesehatan hewan, kesehatan manusia, kesehatan lingkungan, serta ilmu sosial dan humaniora), baik pada tingkat penelitian fundamental maupun pada tingkat tingkat penelitian translasi. Memberikan potensi penuhnya pada konsep "One Health" berarti bekerja pada antarmuka antara ilmu yang berbeda: kedokteran manusia dan kedokteran hewan, agronomi dan ekologi, sosiologi, geografi, dll.
2. Diplomasi ilmiah
Prancis memosisikan diri sebagai pemain terdepan dalam diskusi-diskusi diplomatik multilateral yang bertujuan untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan ilmiah terkait “One Health”. Misalnya, prakarsa Prezode yang diusulkan oleh Presiden Prancis pada pertemuan One Planet Summit tanggal 11 Januari lalu. Prakarsa Prezode bertujuan untuk mencegah terjadinya risiko-risiko zoonosis dan pandemi. Inisiatif internasional ini diprakarsai oleh tiga lembaga riset Prancis (INRAE, CIRAD dan IRD) bekerja sama dengan belasan lembaga riset* lain di Prancis, Jerman dan Belanda. Prezode telah melibatkan lebih dari seribu peneliti dari lima benua, terutama dari wilayah Selatan (Afrika, Asia, Karibia, Amerika Latin) yang memiliki risiko zoonosis tinggi. Di bidang ini, Prancis menawarkan banyak mekanisme dan jaringan kemitraan jangka panjang di Afrika, Asia Tenggara, Karibia dan Amerika Latin yang bisa memfasilitasi penerapan pendekatan yang terintegrasi dan multiaktor ini.
*Di Prancis, terutama bersama ANSES, Institut Pasteur, ANRS-MIE, Inserm, CNRS dan CNES. Di Jerman bersama Helmholtz, Institut Friedrich Loeffler dan Institut Virologi Charité. Di Belanda bersama Universitas Wageningen.
Panggilan pendaftaran ini sejalan dengan prakarsa-prakarsa strategis tersebut dan proyek-proyek penelitian dengan arah yang sama akan sangat didukung.
****
Setiap proyek penelitian yang sejalan dengan konsep One Health seperti yang dijelaskan di atas, memenuhi persyaratan pendaftaran ini.
MEKANISME SELEKSI
Sesuai dengan tujuan dan persyaratan panggilan pendaftaran ini, maka seleksi akan dilakukan oleh tim juri yang anggota-anggotanya diakui secara internasional berdasarkan keahlian ilmiah di masing-masing negara mereka.
KELAYAKAN CALON PESERTA
Peneliti yang ingin mendaftar harus memiliki ijazah doktor yang didapatkan kurang dari 5 tahun terhitung dari tanggal penyerahan berkas pendaftaran, artinya menjalani sidang disertasinya antara Mei 2016 sampai April 2021. Peneliti calon pendaftar tidak boleh tinggal di Prancis setelah tanggal 1 September 2020 (lebih dari 90 hari) dan tidak boleh berkewarganegaraan Prancis. Program beasiswa riset di Prancis untuk peneliti muda ini akan dimulai pada Januari 2022.
Ada 40 beasiswa yang disediakan untuk panggilan pendaftaran ini.
Keragaman geografis dari calon kandidat terpilih akan dipastikan dan mendapatkan perhatian khusus. Untuk itu, tujuh beasiswa akan dialokasikan untuk peneliti-peneliti muda dari negara-negara Afrika sub-Sahara (Afrika Selatan tidak termasuk dalam daftar di bawah ini).
Daftar 49 negara Afrika sub-Sahara (tidak termasuk Afrika Selatan): Angola, Benin, Botswana, Burkina Faso, Burundi, Kamerun, Tanjung Verde, Komoro, Kongo (Brazzaville), Pantai Gading, Djibouti, Eritrea, Eswatini, Ethiopia, Gabon, Gambia, Ghana, Guinea, Guinea Ekuatorial, Guinea-Bissao, Kenya, Lesotho, Liberia, Madagaskar, Malawi, Mali, Mauritius, Mauritania, Mozambik, Namibia, Niger, Nigeria, Uganda, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Rwanda, Saint Helena, Sao Tome dan Principe, Senegal, Seychelles, Sierra Leone, Somalia, Sudan, Sudan Selatan, Tanzania, Chad, Togo , Zambia dan Zimbabwe.
PROSEDUR PENDAFTARAN
Para pendaftar wajib mengirimkan deskripsi proyek riset mereka daring melalui tautan https://campusfrance.smapply.io/prog/MOPGA4 dengan menyertakan dokumen-dokumen di bawah ini:
- CV (maksimal 4 halaman), mencakup di dalamnya daftar publikasi ilmiah
- Salinan ijazah doktor
- CV direktur riset Prancis untuk riset di Prancis (maksimal 2 halaman)
- Surat pernyataan dukungan dari laboratorium di Prancis
- Surat rekomendasi (maksimal 3)
- Salinan paspor atau dokumen penanda identitas lainnya
TANGGAL-TANGGAL PENTING
- 8 Maret 2021: pembukaan pendaftaran
- 10 Mei 2021: penutupan pendaftaran
- Akhir Oktober 2021: pengumuman hasil seleksi
- Januari 2022: kedatangan para peneliti terpilih di masing-masing lembaga penerima

Kontak
Vous avez une question ...
... et vous souhaitez recevoir une réponse personnalisée. Ecrivez-nous (en français ou en anglais) à mopga@campusfrance.org. Vous recevrez une réponse dans les meilleurs délais.
Vous souhaitez être tenu informés des actualités sur les appels à candidatures MOPGA ...
... et recevoir nos emailings. Envoyez un email à infomopga@campusfrance.org en précisant vos coordonnées (nom, prénom, mail, type d'appels MOPGA visés: Master/Doctorat/Post-doctorat/jeunes chercheurs).