
PENERIMA PENGHARGAAN IRÈNE JOLIOT-CURIE 2020: JEJAK PARA TELADAN
Nama tiga penerima penghargaan Irène Joliot-Curie, penghargaan bagi kaum perempuan di dunia sains dan teknologi, baru saja diumumkan. Sejak 2001, Prancis memilih untuk memberikan penghargaan kepada perempuan-perempuan ilmuwan luar biasa guna menyoroti karier mereka yang merupakan perpaduan dari keunggulan dan kedinamisan, sebuah cara untuk mempromosikan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan di lingkungan pendidikan tinggi dan riset.
Ketiga penghargaan tersebut diberikan oleh Kementerian Riset dengan dukungan dari Akademi Sains dan Akademi Teknologi dengan total hadiah sebesar 70 ribu euro. Ada 3 kategori: Ilmuwan Perempuan Tahun Ini, Ilmuwan Perempuan Muda, dan Perempuan, Riset dan Perusahaan
Jejak seorang teladan
Seperti yang ditekankan oleh Kementerian Riset, setiap tahunnya Penghargaan Irène Joliot-Curie memberikan anugerah kepada para perempuan dengan “jejak yang patut menjadi teladan”. Oleh karenanya, Penghargaan Ilmuwan Perempuan Tahun Ini diberikan kepada Fariba Adelkhah, doktor di bidang antropologi sosial dan etnologi, “ahli antropologi sosial dan antropologi politik Iran pascarevolusi”. Fariba Adelkhah yang saat ini menjabat sebagai Direktur Pusat Riset Internasional di Yayasan Ilmu Politik Nasional Sciences Po Paris sebelumnya menjalani pendidikan tingginya di Prancis, di Universitas Strasbourg dan Ecole des Hautes Etudes en Sciences Sociales (EHESS). Penghargaan dengan hadiah sebesar 40 ribu euro ini diberikan kepadanya untuk seluruh kerja risetnya di bidang antropologi dan ilmu politik yang, menurut Kementerian Riset, membuatnya menjadi “perempuan pemberani, bahkan simbol komitmen intelektual, ilmiah dan budaya, perwujudan kuat dari perjuangan kemerdekaan pikiran” [1].
Dimensi lain dari komitmen
“Para penerima Penghargaan Irène Joliot-Curie edisi ke-19 ini menunjukkan keunggulan kaum perempuan lewat dimensi lain yang mereka tambahkan pada penghargaan ini, yaitu komitmen.” Kementerian Riset pun menggunakan istilah ini untuk menggambarkan keseluruhan penghargaan yang diberikan. Selain penghargaan yang diberikan kepada Fariba Adelkhah, Kementerian Riset menganugerahkan penghargaan Ilmuwan Perempuan Muda kepada Céline Guivarch, Direktur Riset di Ecoles des Ponts yang juga memimpin sebuah tim di Badan Riset Internasional untuk Lingkungan dan Pembangunan (Centre International de Recherche sur l'Environnement et le Développement/CIRED). Penghargaan ini diberikan kepada dirinya untuk seluruh kerja riset interdisiplin mengenai perubahan iklim yang ia lakukan, kerja-kerja yang “menggabungkan klimatologi, ilmu ekonomi dan matematika terapan”.
Sementara itu, Sandrine Lévêque-Fort, doktor ilmu optik, Direktur Riset CNRS dan Direktur Ilmiah di perusahaan rintisan Abbelight berada di “garis terdepan mikroskopi optik”. Ia menerima penghargaan Perempuan, Riset dan Perusahaan atas kerja-kerja risetnya dalam bidang ini.
Berbagai sumber inspirasi
Ketika posisi perempuan masih begitu lemahnya di lingkungan ilmuwan, terutama di bidang ilmu-ilmu pasti, Penghargaan Irène Joliot-Curie mempunyai misi untuk menyuguhkan “berbagai teladan dan sumber inspirasi untuk generasi mendatang”. Penghargaan Irène Joliot-Curie menyoroti keunggulan ilmiah para perempuan dengan karier yang patut dijadikan contoh untuk “melawan stereotip gender”. Kementerian Riset menekankan bahwa lewat penghargaan ini posisi perempuan dalam dunia riset dan teknologi di Prancis menjadi bisa lebih diakui, sebab penghargaan ini merupakan bagian dari “kebijakan global kesetaraan antara laki-laki dan perempuan di lingkungan pendidikan tinggi dan riset”.
Informasi lebih lanjut
- Mengenai Penghargaan Irène Joliot-Curie dan kesetaraan gender, silakan kunjungi website Kementerian Riset: https://cache.media.enseignementsup-recherche.gouv.fr/file/Prix_Irene_Joliot_Curie/26/3/DP_prix_IJC_2020_1362263.pdf
- Tentang perjalanan karier Fariba Adelkhah, lihat di website Science Po Paris: http://www.sciencespo.fr/a-propos-fariba-adelkhah-roland-marchal-ce-que-on-sait
[1] Fariba Adelkhah pernah dipenjara di Iran selama 1 tahun. Namun, ia berhasil mendapatkan izin keluar pada bulan Oktober. Statusnya saat ini adalah “tahanan rumah” dan tinggal bersama keluarganya di Teheran.
Ingin Tahu Kabar Lainnya?

