Crise sanitaire : l'État multiplie les aides pour les jeunes

Menurut website Pemerintah Prancis, kaum muda “khususnya sangat tertekan” dan “banyak dari mereka yang mengutarakan ketidaknyamanan mereka”. Dalam upaya untuk menjawab permasalahan tersebut, “Negara telah mengerahkan dan memperkuat langkah-langkahnya” di berbagai bidang dan khususnya, perguruan tinggi.

Berbagai jenis bantuan yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa Prancis ataupun asing kini dapat diakses informasinya, dijelaskan secara rinci dan praktis, serta dilengkapi dengan tautan langsung untuk mengaksesnya.

Bantuan-bantuan darurat 

Pemerintah berkomitmen untuk  membantu mahasiswa baik dalam hal keuangan maupun kesehatan. Dalam hal keuangan, bila mahasiswa mengalami kesulitan serius, mahasiswa dapat membuat janji temu dengan Layanan Sosial Crous. Seperti yang digarisbawahi di website Pemerintah, “krisis ini juga menyentuh mahasiswa yang berasal dari keluarga kelas menengah, serta mahasiswa asing.” Pemerintah telah menyederhanakan tata cara untuk mengakses bantuan darurat yang disalurkan lewat Crous ini. Jumlahnya bisa mencapai 500 euro.

Restoran 

Lebih umum lagi dan “untuk meringankan pengeluaran seluruh mahasiswa, penerima beasiswa, non penerima beasiswa, baik Prancis maupun asing”, Negara telah mengatur sejak tanggal 25 Januari, makanan seharga 1 euro di restoran-restoran universitas yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa, untuk makan siang ataupun makan malam. Untuk itu, perlu dicatat pula, sejak awal Februari, makan di tempat telah diperbolehkan kembali (untuk makan siang) dengan “menerapkan protokol kesehatan secara ketat di lebih dari 500 titik restoran yang tersebar di antero Prancis”.

Bantuan psikologis

Untuk mengakhiri masa berdiam diri di rumah yang dialami mahasiswa sejak awal pandemi, “Pemerintah telah memutuskan untuk memperbolehkan kembali kuliah tatap muka secara bertahap” setidaknya satu hari per minggu.

Selain itu, sejak tanggal 1 Februari layanan bantuan psikologis telah disediakan untuk para mahasiswa. Layanan ini memungkinkan mahasiswa untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater dan berobat/terapi secara gratis. Di luar layanan “kesehatan tingkat kota” ini, mahasiswa juga dapat memanfaatkan bantuan yang disediakan di kantor-kantor layanan psikologis universitas (BAPU) yang terbuka untuk semua mahasiswa yang membutuhkannya. Seperti yang digarisbawahi di website Pemerintah, layanan konsultasi ini “100% dibiayai lewat jaminan sosial dan asuransi”, artinya juga “meniadakan uang muka” untuk pengobatan/terapi. Secara umum, untuk para mahasiswa yang terdaftar di universitas, layanan kesehatan universitas merupakan “cara yang tepat untuk bisa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional, termasuk konsultasi tatap muka bila memungkinkan”.

Bantuan kesehatan sehari-hari

Dengan memutuskan untuk memberikan perlindungan gratis dan berkala kepada mahasiswa, Pemerintah juga memikirkan “sejauh mana krisis ini berdampak pada kerawanan mahasiswa perempuan”. Untuk itu, asrama kampus Crous dan layanan kesehatan universitas akan dilengkapi dengan distributor pembalut gratis. Pada awal tahun ajaran 2021/2022, distributor-distributor tersebut akan segera ditempatkan di semua universitas.

Bantuan untuk mendapatkan pekerjaan

Diluncurkan pada bulan Juli tahun lalu, program “1 jeune 1 solution” merangkum berbagai solusi untuk mendampingi kaum muda dalam menghadapi dan mengatasi krisis ini.

Di antara banyak langkah yang membentuk sistem ini, platform #1jeune1solution menyediakan akses untuk mendapatkan tawaran-tawaran kerja dan magang. Selama bulan Februari, Perdana Menteri telah mengumumkan upaya ini dengan menyediakan:

• Akses ke 100 ribu tawaran pekerjaan.
• Tawaran 30 ribu program magang, tersedia mulai tanggal 1 Maret.
• Simulator untuk mengakses berbagai bantuan (beasiswa, bantuan tempat tinggal dan transportasi) yang akan dioperasikan mulai tanggal 1 April.