DES MESURES D'URGENCE POUR RÉPONDRE AUX BESOINS MATÉRIELS DES ÉTUDIANTS

Kementerian merinci bahwa “kebijakan pemberian bantuan ini akan digunakan untuk pembiayaan kebutuhan mahasiswa yang paling mendesak dalam tempo secepat-cepatnya”.

Dengan bantuan tiga Dewan Perguruan Tinggi (CPU, CGE, dan CDEFI) serta seluruh lembaga perguruan tinggi, kebijakan ini ditargetkan dapat memberikan “solusi konkret untuk kesulitan hidup mahasiswa yang saat ini diperburuk situasi pandemik, terutama bagi mereka yang kehilangan pekerjaan atau program magangnya akibat kebijakan isolasi diri”.

Skop kebijakan ini mencakup seluruh mahasiswa, baik mereka yang berkewarganegaraan Prancis maupun asing.

Sebagian dari anggaran CVEC didistribusikan

Dengan persetujuan organisasi-organisasi perwakilan mahasiswa, sebagian dari anggaran CVEC – tahun ini sebesar 139 juta euro – akan didistribusikan secepat-cepatnya untuk 3 sektor prioritas:

• Kebutuhan pangan, melalui penggunaan kupon pembelian makanan atau pendanaan toko bahan makanan sosial dan solider;
• Pendanaan untuk perangkat informatika dan akses internet guna menjamin kuliah jarak jauh bisa diikuti oleh sebanyak-banyaknya mahasiswa;
• Bantuan langsung tunai untuk mahasiswa yang sedang mengikuti program kerja dan magang tidak berbayar.

Mekanisme pemberian bantuan tambahan disederhanakan

Dengan mempertimbangkan urgensi kesehatan dan sosial, mekanisme pelaksanaan kebijakan baru ini akan disederhanakan. Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Inovasi membolehkan perguruan tinggi yang menyediakan dana solidaritas dan pengembangan inisiatif mahasiswa (fonds de solidarité et de développement des initiatives étudiantes/FSDIE) untuk menggunakannya sebagai bantuan dana untuk mahasiswa di atas batas pendanaan yang berlaku saat ini.

Selain itu, di samping CVEC, dan agar tidak ada satu pun mahasiswa yang luput dari bantuan, Kementerian mengabarkan bahwa “dana tambahan sebesar 10 juta euro baru saja dicairkan; dana tersebut dialokasikan untuk pendanaan bantuan darurat khusus yang disalurkan lewat CROUS”.

Perhatian khusus untuk mahasiswa asing

Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Inovasi menggarisbawahi bahwa “perhatian khusus akan diberikan kepada mahasiswa difabel atau yang memiliki masalah kesehatan, serta kepada mahasiswa asing yang mungkin lebih terisolasi daripada yang lain akibat kebijakan isolasi diri”.